Majas atau gaya bahasa adalah pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efek-efek tertentu, keseluruhan ciri bahasa sekelompok penulis sastra dan cara khas dalam menyampaikan pikiran dan perasaan, baik secara lisan maupun tertulis.
1. METAFORA
Metafora adalah pemakaian kata – kata bukan arti yang sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan. ( Poerwadarminta, 1976 : 648 ). Contoh :
- Perpustakaan gudang ilmu
- Dia anak emas pamanku
2. PERSONIFIKASI
Personifikasi adalah jenis majas yang melekatkan sifat – sifat insani kepada barang yang tidak bernyawa dan ide yang abstrak. Contoh :
- Ranting dan daun menari – nari
- Hujan memandikan bukit gersang
3. PERUMPAMAAN
Perumpamaan adalah perbandingan dua hal yang pada hakikatnya berlainan dan sengaja kita anggap sama. Contoh :
- Ibarat menelan duri.
- Umpama memandu minyak dengan air.
4. ANTITESIS
Antithesis adalah majas yang mengadakan komparasi atau perbandingan antara dua antonim ( yaitu kata – kata yang mengandung ciri – ciri simantik yang bertentangan ). ( Ducrot & Todorov, 1979 : 277 ). Contoh :
- Dia bergembira ria atas kegagalan dalam ujian itu.
- Aneh, gadis secantik di Ida diperistri oleh pemuda, sejelek itu.
5. ALEGORI
Alegoriadalah majas yang memperihatkan satu perbandingan utuh, perbandingan itu membentuk kesatuan yang menyeluruh. Contoh:
- Hidup ini dibandingkan dengan perahu yang tengah berlayar di lautan.
- Suami sebagai nahkoda, Istri sebagai juru mudi.
6. HIPERBOLA
Hiperbola adalah sejenis majas yang mengandung pernyataan yang berlebih – lebihan ukurannya, jumlahnya, atau sifatnya dengan maksud memberi penekanan pada suatu penyataan atau situasi untuk memperhebat, meningkatkan kesan dan pengaruhnya.( Tarigan, 1983 : 143 ). Contoh :
- Sampah – sampah bertumpuk setinggi gunung didepan gedung itu.
- Penonton membanjiri lapangan.
7. LITOTES
Litotes adalah majas yang di dalam pengungkapannya menyatakan sesuatu yang positif dengan bentuk yang negatif atau bentuk yang bertentangan. Litotes mengurangi atau melemahkan kekuatan pernyataan yang sebernarnya. (Moeliono, 1984 : 3 ). Contoh :
- Mampirlah ke gubuk saya.
- H.B. Yassin bukan kritikus murahan
8. OKSIMORON
Oksimoron adalah majas yang mengandung penegakan atau pendirian suatu hubungan sintaksis ( baik kordinasi maupun determinasi ) antara dua antonim. ( Ducrot & Todorov, 1981 : 278 ).Contoh :
- Siaran televisi dapat dipakai sebagai sarana perdamaian tetapi dapat juga sebagai penghasut peperangan.
- Bahasa memang dapat dipakai sebagai alat permersatu suatu bangsa namun dapat juga sebagai alat pemecah belah.
9. IRONI
Ironi adalah sejenis majas yang mengimplimasikan kenyataan yang berbeda, bahkan adakalanya bertentangan dengan yang sebenarnya dikatakan. (Tarigan,1983 : 144). Contoh :
- Bersih benar hatimu, semua orang kamu caci dan kamu fitnah
- Bagus benar raport mu, banyak benar angka merahnya.
10. PARONOMASIA
Paronomasia adalah majas yang berisi deretan kata – kata yang berbunyi sama tetapi bermakna lain atau kata – kata yang sama bunyinya tetapi berbeda maknanya. ( Ducrot & Todorov, 1981 : 278 ). Contoh :
- Kembang yang kutanam dulu, kini telah berkembang.
- Awas bisa ini bisa membahayakan kita.
11. PARALIPSIS
Paralipsis adalah majas yang merupakan suatu fomula yang dipergunakan sebagai sarana untuk menerangkan bahwa seseorang tidak mengatakan apa yang tersirat dalam kalimat itu sendiri. ( Ducrot & Todorov, 1981 : 278 ). Contoh :
- Pilihlah buah yang masak (ee….) yang saya maksud bukan buah yang busuk
- Pak guru sering memuji anak itu, yang (maafkan saya) saya maksud memarahinya.
12. ZEUGMA
Zeugma adalah majas yang merupakan koordinasi atau gabungan gramatis dua kata yang mengandung ciri – ciri semantik yang bertentangan, seperti abstrak dan kongkrit. ( Ducrot & Todorov, 1981 : 279 ).
- Kita kunjungi nanti peramah dan pemarah.
- Kita harus berbuat baik di dunia dan di akhirat.
13. OKUPASI
Okupasi adalah majas pertetangan yang melukiskan sesuatu dengan bantahan, tetapi kemudian diberi penjelasan atau diakhiri dengan kesimpulan. Contoh :
- Merokok itu merusak kesehatan, tetapi si perokok tidak dapat menghentikan kebiasaannya, Maka muncullah pabrik – pabrik rokok karena untungnya sangat besar.
- Membaca merupakan jedela dunia, tetapi banyak orang yang tidak suka membaca, Maka sangat sulit mencari toko buku didaerah karena minat baca masyarakat didaerah kurang
14. KONTRADIKSI INTERMIRIS
Kontradiksi intermiris adalah majas pertentangan yang meperlibatkan pertentangan dengan penjelasan semula. Contoh :
- Semua murid kelas ini hadir, kecuali Hasan yang sedang ikut olympiade.
- Semua buah sudah terkumpul, kecuali nanas yang sedang dibeli.
15. PARADOKS
Paradoks adalah majas pertentangan yang melukiskan sesuatu seolah - olah bertentangan, padahal sesungguhnya tidak, karna objeknya bertentangan. Contoh:
- Hatinya sunyi tinggal di kota Jakarta yang ramai.
- Harinya dilewati dengat kehangatan di cuaca yang dingin.
16. METONIMIA
Metonimia adalah majas yang memakai nama ciri atau nama hal yang ditautkan dengan orang, barang atau hal, sebagai penggantinya. Kita dapan menyebut penciptanya atau pembuatnya, jika yang kita maksudkan ciptaan atau buatannya, ataupun kita dapat menyebut bahannya jika yang kita maksudkan barangnya. (Moeliono,1984:3) Contoh :
- Ayah baru saja membeli Suzuki dengan harga lima juta rupiah.
- Nanati malam akan dipentaskan Shakespeare di Gedung Kebudayaan.
17. SINEKDOKE
Sinekdoke adalah majas yang menyebutkan nama bagian sebagai pengganti nama keseluruhannya atau sebaliknya. (Moeliono, 1984 : 3). Contoh :
- Dari kejauhan terlihat berpuluh – puluh layar dipelabuhan itu.
- Semakin banyak mulut yang harus diberi makan di Indonesia ini.
18. ALUSI
Alusi adalah majas yang menunjukan secara tidak langsung suatu peristiwa atau tokoh berdasarkan pranggapan atau pengetahuan bersama yang dimiliki oleh pengarang dan pembaca serta adanya kemampuan pada pembaca untuk menangkap pengacuan itu. (Moeliono, 1984 : 3). Contoh :
- Kami mengalami sendiri akibat pemberontakan G 30 S PKI
- Tugu ini mengenangkan kita kembali ke peristiwa Bandung Selatan.
19. EUFEMISME
Eufemisme adalah ungkapan yang lebih halus sebagai pengganti ungkapan yang dirasakan kasar, yang merugikan atau yang tidak menyenangkan. (Moeliono, 1984 : 3 – 4 ). Contoh :
- Bunting Eufemismenya Hamil, Berbada dua.
- Kelaparan Eufemismenya Kekurangan makan.
20. ELIPSIS
Elipsis adalah majas yang didalamnya terdapat penghilangan kata atau kata – kata yang memenuhi bentuk kalimat berdasarkan tata bahasa. Dengan kata lain ellipsis adalah penghilangan salah satu unsur penting dalam konstruksi sintaksis yang lengkap. ( Ducrot & Todorov, 1981 : 277 ). Contoh :
- Dia bersama istrinya ke Jakarta minggu lalu. ( penghilangan predikat : pergi, berangkat )
- Saya akan berangkat nanti sore. ( penghilangan keterangan tujuan : ke…….)
21. INVERSI
Inversi adalah majas yang merupakan permutasi atau perubahan urutan unsur – unsur kontruksi sintaksis. . ( Ducrot & Todorov, 1981 : 277 ). Dengan kata lain, inversi adalah perubahan urutan (SP) menjadi (PS). Contoh :
- Mobil ini baru sekali. Baru sekali mobil ini.
- Buku ini menarik. Menarik buku ini.
22. GRADASI
Gradasi adalah majas yang mengandung suatu rangkaian atau urutan ( paling sedikit tiga ) kata ; istilah yang secara sintaksis mempunyai satu atau beberapa ciri simantik secara umum dan paling sedikit satu ciri dulang – ulang dengan perubahan – perubahan yang bersifat kuantitatif. . ( Ducrot & Todorov, 1981 : 277). Contoh :
- Kita berjuang dengan satu tekad; tekad harus maju; maju dalam kehidupan; kehidupan yang layak dan baik; baik secara jasmani dan rohani; jamani dan rohani yang diridoi Tuhan; Tuhan yang maha pengasih.
- Aku mempersembahkan cintaku padamu cinta yang bersih dan suci; suci berish tanpa noda; noda yang selalu kujauhi dari hidup ini; hidup yang berpendoman perintah Tuhan; Tuhan pencipta alam semesta yang kupuja selama hayatku.
23. ANTIKLIMAKS
Antiklimaks adalah majas yang menyatakan sesuatu hal yang makin lama semakin menurun. Contoh :
- Para Camat
- Para Bupati
24. ALITERASI
Aliterasi adalah sejenis majas yang memanfaatkan purwakanti atau kata – kata yang permulaan bunyinya sama. Contoh :
- Tangan tangguh tanami tanah tambun.
- Biar bibir biduan bicara.
25. ANTANAKLASIS
Antanaklasis adalah majas yang mengandung ulangan kata yang sama tetapi mempunyai makna yang berbeda. . ( Ducrot & Todorov, 1981 : 277 ). Dengan kata lain, antanaklasis adalah majas yang mengandung ulangan kata yang berhomonim. Contoh :
- Buah bajunya terlepas membuat buah dadanya hampir kelihatan.
- Karena buah penanya itu maka dia menjadi buah bibir masyarakat.
26. KIASMUS
Kiasmus adalah majas yang berisikan perulangan atau repetisi dan sekaligus merupakan inverse hubungan antara dua kata dalam satu kalima. . ( Ducrot & Todorov, 1981 : 277 ). Contoh :
- Yang kaya merasa dirinya miskin, sedangkan yang miskin merasa dirinya kaya
- Aduh, orang desa berlagak orang kota, dan orang kota berlagak orang desa.
27. REPETISI
Repetisi adalah majas yang mengandung pengulangan kata atau kelompok kata yang sama. . ( Ducrot & Todorov, 1981 : 278 ). Contoh :
- Selamat datang, pahlawanku, selamat datang kekasihku, selamat datang pujaanku, selamat datang bunga bangsa, selamat datang buah hatiku, kami menanti dengan bangga dan gembira.
- Cintaku padamu sejauh barat dari timur, cintaku padamu setinggi langint dan bumi, cintaku padamu sedalam samudra raya, cintaku padamu sekuat besi baja, cintaku padamu sepanas bara besi pijar, wahai kekasihku Boru Purba !
28. SINISME
Sinisme adalah maja sindiran dengan mempergunakan kata-kata sebaliknya seperti ironi tetapi kasar. Contoh:
- Muntah aku melihat perangaimu yang tak pernah berubah!
- Jijik aku mendengar kebiasaannya yang tak pernah berubah.
29. SARKASME
Sarkasme ialah majas sindiran yang terkasar langsung menusuk perasaan. Contoh:
- Otakmu memang otak udang !
- Bau badanmu seperti bau solokan !
30. PLEONASME
Pleonasme adalah majas yang mempergunakan sepatah kata yang sebenarnya tidak perlu dikatakan lagi karena artikata tersebut sudah terkandung dalam kata yang diterangkan. Contoh :
- Saya melihat dengan mata kepala sendiri peristiwa itu.
- Salju putih itu sudah mulai turun ke bawah.
31. RETORIK
Retorik adalah majas penegasan degan mempegunakan kalimat tanya yang sebenarnya tidak memerlukan jawaban karena sudah diketahuinya. Contoh :
- Mana mungkin orang mati hidup kembali ?
- Siapakah yang tak ingin hidup ?
32. TAUTOLOGI
Tautologi adalah majas penegasan yang melukiskan sesuatu dangan mempergunakan kata-kata yang sama artinya (bersinonim) untuk mempertegas arti. Contoh:
- Saya khawatir dan was-was akan keselamatannya.
- Saya ragu dan tidak percaya akan kemampuannya.
33. SIMETRI
Simentri adalah majas penegasan yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan satu kata, kelompok kata atau kalimat yang diikuti oleh kata, kelompok kata atau kalimat yang seimbang artinya dengan yang pertama. Contoh:
- Ayah diam serta tak suka berkata - kata.
- Adik menangis serta mengeluarkan air mata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar